“kakak, air mata yang jatuh akan pergi ke mana?”
Ia akan berubah rupa, menguap dan terkumpul di awan, nanti
ia turunkan kebahagiaan lewat hujan tawa atau hujan rasa untukmu.
“Kakak, kemana perginya hari kemarin?”
Ia berada di salah satu laci dikepalamu.
“Kakak, aku ingin berdoa untuknya, apa dia perlu tahu?”
Doakan dia diam-diam, yang terbaik akan berbicara pada
jalanmu.
“ Kaka, aku lelah”
Wajar, asal kamu tidak lelah karena terlalu diam… atau
berjalan mundur.
“Kakak, aku ingin menjadi bayi, mengulang semua dari awal
lagi.”
Setiap pagi saat kau membuka mata, sebenarnya ada celah
waktu yang membuatmu terlahir kembali.
Berdoalah dalam diam, lebur benci yang
mendalam, maafkan apapun, lalu biarkan matamu terpejam. Esok, kau akan seringan
bayi. Kini tidurlah.
Lalu aku berjalan perlahan keluar dan menutup pintu. Aku
melihat keluar jendela.
Ketika malam jatuh ke mataku,
Ada keheningan yang menjadi saksi,
Bahwa dalam diam aku masih mendoakanmu.
Dan dalam diam, ada seorang juga yang mendoakanmu.
Well, sadgenic Rahne putri
Kutip bagian ini,
“ Kaka, aku lelah”
Wajar, asal kamu tidak lelah karena terlalu diam… atau
berjalan mundur.
aku mengartikannya : bergeraklah sekalipun masa lalu pahit
sekali. Bergeraklah karena diam bisa mematikan, karena diam sama saja mati
sebelum waktunya. Maka, teruslah bergerak.
Move move and move ....
Harusnya ini yang aku lakukan sejak dulu,
Berjalan jauh melangkah maju bukan berjalan mundur dengan
iringan masa lalu..
Aku lelah membayangkan sesuatu yang indah namun tak sama
dengan kenyataan ..
Sebab itu menyakitkan,
Aku hanya ingin ke indahan yang tanpa alasan namun tak
terbayangkan ...
Itu amazing ...