Senin, 24 Maret 2014

Kekasih Dimasa Depan

Kepada senyawaku..
Hai sayang, saat kau membaca surat ini. Ya, tentu saja aku sudah bersamamu. Membuatkanmu kopi tiap pagi, menyiapkan sarapan dan merapikan bajumu dan segala tindakan menyenangkan lain.

Tahukah kamu, saat ini apa yang aku rasakan? Ya.. Saat ini aku memang sedang berada di sebuah jalan bernama penantian. Menanti kita berjumpa di sebuah persimpangan dan lalu menempuh jalan yang sama hingga merenta dan menutup usia.

Aku di saat ini belum tahu seperti apa rupamu, apakah kau mancung, pesek dll. Tapi yang jelas, ketika kau membaca ini, sungguh aku tak peduli. Hidungmu ~ nafas yang keluar dari situ sudah menjadi bagian dari nyawaku.

Aku di saat ini mungkin belum tahu jelas bagaimana suaramu, tapi aku yakin saat kaubaca surat ini. Suaramu adalah nada terindah yang kuingin selalu tertiup di telingaku.
Aku di saat ini mungkin belum tau bagaimana bentuk matamu, tapi aku yakin saat kaubaca ini. Matamu adalah pancaran sinar, yang menerangkan setiap langkahku.

Oh, kekasih hati sampai mati.
Saat aku menulis ini, aku memang masih sendiri, tapi tak mengapa. Aku menikmati masa ini, karena akan ada ribuan hari yang akan kujalani dengan tak sendiri nanti. Ya, bersamamu tentunya. Sedetik kutunggu, selangkah kau mendatangiku. Bersamaan itu, kusiapkan hati agar kau tahu. Aku selalu menjaganya hati-hati. Untukmu.

Saat kau membaca ini. Kau, satu-satunya yang kutunggu. Terima kasih atas segala waktu yang terlewati. Aku mencintaimu, dari dulu, kini, dan nanti.
Salam sayang, dariku kini. Senyawamu, bertahun tahun lalu.

NB: Selesai kau baca ini, ciumlah aku dan peluk aku :)

Minggu, 16 Maret 2014

Akan Aku Pilah



Lemari otak ku terlalu banyak menyimpan file file dan berkas tentang mu …
Di setiap laci tak terkecuali …
Dari yang manis hingga pahit sekalipun
Aku fikir, aku perlu memilah berkas berkas tentang mu

Yahh .. akan ku pilah

Bagiku tak perlu mengingat kesalahan mu lagi ….
Aku harus membuang sebagian file itu
Membersihkannya ….

Maaf jika selama ini aku terbilang Egois
Aku memang egois, sayang nya baru kini aku menyadari
Mengingat kesalahanmu itu cukup mudah bagi ku,
Mereka di skat oleh pita pembatas yang mencolok

Itu sebabnya aku mudah untuk menemukannya

Maaf, Aku terlalu sibuk dengan diriku
Maaf, Aku lupa jika aku pun pernah berbuat salah
Maaf , Aku sudah banyak menuntut
Maaf , Aku lupa membenahi diriku
Maaf , Aku terlalu mengingat mereka sampai lupa mengingat kita
Maaf, untuk semua kesalahan ku ….

Dan 
Kamu adalah yang terakhir dengan rasa yang tak akan berakhir
Kamu adalah yang pertama yang membuat senyummu di kepala berlipat-lipat ganda.
Kamu adalah yang pertama, yang membuat kedua dan ketiga tidak pernah ada
Kamu adalah masa, dimana kuharap waktu akan terhenti selamanya

Akan kubenahi diriku,
Kuharap engkau akan selalu ada di sampingku …

Trimakasih untuk kesabaran mu …..
Aku menyayangimu ...
dan akan selalu seperti itu ....

Kamis, 13 Maret 2014

BUKU WAKTU rahneputri


Ada rentetan huruf yang belum ku-eja.
Tersimpan dalam buku waktu. Kutelusuri satu per satu halamannya.
Hingga kutemukan namamu.

Buku waktu..
Aku tau bab awal, tapi aku tak tahu kapan bab terakhir.
Yang kutahu aku harus terus membuka satu per satu.
Pada suatu halaman, aku beri pembatas buku berupa pita berwarna merah.
Aku terhenti. Aku berhenti. Di situ.
Enggan membaca lagi.
 Kutinggalkan di rak buku.
Setiap kutengok, yang aku lihat jelas hanya seutas pita merah itu.

Terantuk di satu masa, ingin kusobek halaman berpembatas merah itu.
Kuremas-remas dan kucabik, lalu kubuang saja di sampah.
Karena di halaman itu, kata kata yang tertulis terlalu tajam seperti belati.
 Ceritanya menyakitiku. Huruf-hurufnya menerjang akal sehatku.
Setiap paragrafnya melumpuhkanku.

Aku terduduk di lembah bisu.
Tak ada yang kubaca lagi.
Kemudian angin sepi menyepoi poniku.
 Keheningan merambati kulitku.
Aku bergidik.
Kusentuh lagi buku waktu itu.
Kupegang pita pembatas berwarna merah di sela halaman yang kubenci.
 Warna yang cantik.
Tapi bukankah itu, yang menjerujiku.

Pita itu selalu menjadi pengingat akan alur yang tak kuingin kubaca,
tapi bukankah buku ini belum selesai?
Kutarik dan kuenyahkan pita itu, dengan segenap tenaga kubalik lagi halaman baru. Berhenti terlalu lama membuatku lupa aksara.
Kini aku kembali belajar membaca..
…… dan akan ku-eja namamu segera.
Di halaman - halaman setelahnya.

Rabu, 12 Maret 2014

Someday when my Dreams Come True

Someday my prince will come
Someday I ‘ll find my love
And how thrilling that moment will be
When the prince of my dreams comes to me
He’ll whisper I love you
And steal a kiss or two
Though he’s far away I’ll find my love someday
Someday when my dreams come true

Someday I’ll find my love
Someone to call my own
And I know at the moment we meet
my heart will start skipping the beats
Someday we’ll say and do
Things we’ve been longing to
Though he’s far away I’ll find my love someday
Someday when my dreams come true

Someday my prince will come
Someday we’ll meet again
And away to his castle we’ll go
To be happy forever I know
Someday when spring is here
We’ll find our love anew
And the birds will sing
Someday when my dreams come true

Sentak Pembohong

Akhirnya aku tersenyum lagi,
senyum yang kecil,
senyum yang sama yang pernah kulempar di saat aku tahu bahwa aku memang bukan satu-satunya.
Seharusnya aku lebih berekspresi,
sebab kebohongan ini amat menyentak.
Aku ingin melangkah mundur sambil memberimu tepuk tangan.
Kau hebat. Ini panggungmu, tempatmu lihai bersandiwara,
sementara aku terlampau merasakanmu.

Terkadang, pengakuan adalah pukulan yang telak.
Terima kasih, setidaknya setelah kau ketahuan, kau tidak menyangkal.
Sekarang aku harus bagaimana?
Kenyataannya ternyata, hatiku yang berbicara dengan otakmu dan orang terlanjur bilang kita cocok. Sial.

Aku tidak tahu harus bagaimana
sekalipun aku tahu kau salah.
Orang yang salah patut dihukum sebelum pintu maaf terbuka lebar.
Namun hukuman apa yang pantas untuk pembohong? Beri tahu aku apa!
Aku tidak mungkin hanya sekadar menghujan sumpah,
sebab kata-kata kutuk tidak seharusnya keluar dari mulutku.
Mungkin suatu hari, saat kau telah menggenggam segala keinginanmu,
kau hanya akan bertanya aku di mana, sambil menyiksa diri sendiri.


Zarry Hendrik


itu terlalu kamu ....
yahh kamu ....
kalimat di atas untuk kamu ...
yah, hanya kamu ....
kubisikan di gendang telinga mu, sebab ini untuk kamu ...
gambaran di atas kamu ...
kalimat di atas mencerminkan kamu ...
yahh kamu, hanya kamu ...
 walau bukan kalimatku, tapi ini untuk kamu .....

Aku senang memikirkanmu

Aku tidak bisa meletakkan kata demi kata sehebat Tuhan menempatkan bintang demi bintang,
tetapi kaulah langitku,
dan aku ingin terbang.
Aku tidak bisa menghitung besarnya cinta sejeli Tuhan tahu berapa banyak pasir di laut, tetapi kaulah lautku,
dan aku ingin tenggelam.
Aku rela menyingkirkan segala pinta kedaginganku,
selagi kau duduk di sampingku dan kepada hatiku kau bercerita tentang hidupmu.
Sebab semenjak ada kau dalam hidupku,
degup jantung seakan berubah menjadi denting piano. Aku ingin bernyanyi,
 melantunkan nyanyian syukur atas hadirmu.
Sayang, kau tahu apa yang ada di pikiranku? Banyak.
Namun di dalam kepalaku kau bagai raksasa yang manis,
yang sampai segala masalah dan kepahitan tampak begitu kecil.
Aku senang memikirkanmu. Senang sekali.

Zary Hendrik

Senin, 10 Maret 2014

Aku akan baik baik saja



Hari ini aku tutup akun dari jejaring sosial, mulai dari BBM, Facebook, We Chat, Line WA dan akun lainnya kecuali Twitter hehehe
Mungkin tak akan lama..

Anggap saja ini adalah Liburan dari ranah teknologi yang sangat canggih

Aku hanya memendam kekecewaan
Tapi enggan aku beberkan …
itu harapan ku tapi tak sesuai dengan kenyataan ku

aku baik-baik saja
hanya sedikit hatiku yang tak baik ..

Aku tak akan menangis,
Hanya saja air itu sedang deras membasahi sebagian pipi ku

Aku bahagia …
Karna kadang mereka sepaket dengan sedih ku

Aku punya banyak bahu…
Tapi aku butuh lantai untuk sujudku dan bercerita semua kepada Dia

Jangan tanyakan kenapa aku kecewa,
Jangan tanyakan siapa yang membuatku kecewa
Jangan tanyakan Bagai mana Bisa kamu kecewa

Jawabannya adalah AKU …

Tak ada kekecewaan jika tak ada harapan ..
Harapan ku terlalu tinggi dari kemampuan ku

Harapan ku sudah jauh melambung tinggi menjulang langit
Sedang keberadaanku masih menginjak tanah tak kunjung terbang …

Hehehehehehe
Aku tertawa getir
Sungguh sebenarnya saat ini aku sedang tidak baik ….

Tapi ku katakan aku akan baik baik saja pada fase ini ….
Tenanglah …..

1000 Burung Kertas

Origami ku mungkin tak se indah di foto ini ...

tapi ku buat seindah mungkin,
kalian pernah dengar kisah 1000 origami burung ?

entah lah itu kisah nyata atau bukan,
tapi kisahnya cukup membuat mataku berkaca kaca ...

mungkin bisa ku ulas sedikit ceritanya..

sebut saja mereka July dan Juny sepasang kekasih yang serasi walaupun keduanya berasal dari keluarga jauh berbeda latar belakangnya, keluarga Juny berasal dari kalangan sosialita, berlimpah harta sedang July berasal dari keluarga petani miskin yang menggantungkan hidupnya kepada tanah sewaan.

dalam kehidupanya mereke berdua, July sangat Mencitai Juny .
July telah membuat 1000 burung kertas untuk Juny dan July menggantungkan burung burung kertas itu pada kamarnya, dalam tiap burung kertas tersebut July telah menggantungkan harapannya kepada Juny, banyak sekali harap yang telah July ungkapkan kepada Juny. salah satunya "semoga kita selalu saling mengasihi satu sama lain", "semoga kita mendapatkan kehidupan yang bahagia" dan banyak lagi
semua harapan itu telah di simbolkan dalam burung yang di berikan kepada Juny.

satu hari July melipat kertas yang ke 1001,
July berkata " Juny ini burung kertasku yang ke 1001 dalam kertas ini aku mengharapkan adanya kejujuran dan keterbukaan antara kamu dan aku. Aku akan segera melamarmu, semoga kita dapat mencitai sampai kakek dan nenek sampai Tuhan memanggil kita"

saat mendengar July berkata demikian, menangislah Juny ia berkata kepada July "Senang sekali aku mendengar semua itu, tapi sekarang aku telah memutuskan untuk tidak menikah dengan mu, karena aku butuh uang aku butuh kekayaan seperti kata orang tua ku, "

July bak tersambar petir mendengar ucapan yang terlontar dari Juny,
dia Marah dan mulai mengatai Juny matre, tidak berperasaan, kejam dan sebagainya lantas pergi meniggalkan Juny menangis seorang diri.

July pun terbakar semangatnya, ia bertekad dalam dirinya bahwa ia harus sukses dan hidup berhasil, sikap Juny dijadikan cambukan untuk maju dan maju .

tigatahun berlalu July berhasil membuktikan semuanya, ia kini menjadi sosok yang terpandang, tak satupun yang tak kenal dia
punya perusahaan, vila dan mobil mewah ...

di perjalanan hendak pulang di iringi hujan
tak sengaja July melihat sosok sepasang suami istri yang lusuh dan tidak terawat, July mengenal mereka, dia mendapati bahwa sepasang suami istri itu adalah orang tua Juny, bermaksud hati untuk memamerkan apa yang dia miliki saat ini, tapi nuraninya menolak untuk melakukan itu semua ..
akhirnya July memutuskan hanya untuk membuntuti kemana orang tua Juny pergi

Juli sangat terkejut ketika didapati orang tua Juny memasuki sebuah makan yang dipenuhi dengan burung kertas, ia pun semakin terkejut ketika mendapati foto Juny dalam makam itu, July pun bergegas turun dari mobil dan berlari ke arah Juny untuk menemui orang tua Juny.

Orang tua Juny berkata kepada July " July sekarang kami jatuh miskin, harta kami habis untuk pengobatan Juny yang terkena kanker Rahin ganas, Juny menitipkan surat kepada kami untuk di berikan kepadamu jika nanti kami bertemu dengan mu.

July membaca surat itu "July, maafkan aku. Aku terpaksa membohongimu, Aku terkena kanker Rahim ganas yang tak mugnkin di sembuhkan, aku tak mungkin mengatakan hal ini saat itu, karena jika itu aku lakukan, aku akan membuatmu jatuh dalam kehidupan sentimentil yang penuh keputusasaan yang akan membawa hidupmu pada kehancuran. Aku tahu semua tabiatmu July, karena itu aku lakukan ini. Aku mencintaimu July.............."

setelah membaca surat itu, menangislah July, ia telah berprasangka terhadap Juny begitu kejamnya, ia pun mulai merasakan betapa hati Juny teriris-iris ketika mencemoohnya, mengatainya matre, tak berperasaan dan kejam, ia merasakan betapa Juny kesepian seorang diri dalam kesakitannya hingga maut menjemputya, betapa Juny mengharapkan kehadirannya dai saat-saat penuh penderitaan itu, Tetapi ia lebih memilih untuk menganggap Juny wanita matre tak berperasaan. Juny telah berkorban untuknya agar ia tidak jatuh dalam keputusasaan dan kehancuran "


TAMAT ................ hehehehe

Kufikir 1000 burung kertas yang penuh dengan harapan itu akan terkabul secara nyata ...
tapi nyatanya Tuhan berkehendak lain ....