Setiap petang bulan Juni,
para galaksi berkumpul menikmati ekor cahaya matahari
Sejak langkah besar dahulu, Galaksi Cinta ditaburi sejuta matahari yang terangnya 1000 kali lipat lebih cemerlang dibanding matahari milik Bima Sakti.
Bulan Juni yang istimewa.
Setahun penuh mereka takzim dalam rotasi planet-planet dan tawaf berjamaah yang diikuti seluruh penduduk angkasa. Tawaf raksasa yang menghabiskan waktu begitu lama.
Kemuadian, mereka beristirahat pada bulan Juni.
Juni yang di tunggu-tunggu.
Saat itu, para penghuni Galaksi Cinta akan duduk bergerombol di atas bukit yang di tumbuhi ilalang berbulu lembut.
Angin memainkan musik yang menabuh sepi dan kerinduan yang kronis.
Mereka saling bercerita tentang kisah yang sama.
Diulang-ulang, tapi tak pernah mendatangkan rasa bosan.
Ada yang tersenyum sambil membisikan dendang langka
Lagu yang sudah tak dikenali generasi masa kini.
punah dikunyah masa
Bibirnya tersenyum
tetapi matanya melelhkan air mata
Ia teringat tatapan mata belahan hatinya
Jika Engkau cinta
Tatapan sepeti itu tidak mungkin dusta
Tatapan yang tidak mampu engkau tukar dengan gunung Emas sekalipun
Tatapan kasih yang tak terbatas
seolah tak cukup engkau serahkan seluruh Hidup
Tatapan yang telah tertunggal oleh waktu
Mustahil di ulang
sebab belahan jiwanya terlanjur mengangkasa
Meninggalkan cinta dia di Galaksi Cinta.
Membiarkan menunggu tanpa tengat waktu...
Rasanya, Melanjutkan hidup sekedar menghitung mundur menuju hari kematian.
Namun dia rela. Engkau mengatainya Bodoh
Namun dia rela
Tidak ada komentar:
Posting Komentar