Buruk buruk papanjati “ Mungkin itu sebuah peribahasa dari
tanah sunda”
Seberuk apapun saudara kita akan tetap menjadi saudara
karna pada dasarnya yang sedarah itu tidak ada kata mantan.
Yah seperti itulah mungkin rasanya ..
Ada hal hal yang pengen banget di ungkapin semuanya
Entah itu dengan berbagi cerita kepada sahabat, keluarga, orang
terkasih atau sekedar iseng menulis di sini
Tapi ini seperti mengoar aib, yah aib sendiri
Atau tepatnya aib keluarga ...
Ada rasa kecewa yang begitu mendalam oleh banyak sebab
Begitu membekas, sangat membekas di hati yang sering di sebut
anak
Sedewasa apapun seorang anak akan selalu di sebut anak
Atau sering di sebut anak-anak oleh orang tua pada umum nya
“ mungkin” atau hanya aku yang diperlakukan seperti itu ?
Lucu sebenernya padahal anak itu sendiri sudah paham
bagaimana kehidupan
Apa itu masalah, apa itu solusi dan apa arti sebuah keluarga
Yang kau sebut anak anak itu adalah seorang gadis yang siap
untuk di nikah kan oleh ayah nya
Gadis yang sudah cukup paham akan arti lika liku kehidupan
Gadis yang sudah banyak melewati perkara
Gadis yang sudah paham ada apa di dalam keluarga ..
Kau tau bu “ seseorang yang ku anggap seperti nenek sendiri “
Aku tidak pernah membencinya ... sama sekali tidak
Salah jika ibu berkata aku membencinya
Ini hanya sebuah kekecewa’an dari seorang yang masih kau
anggap anak-anak
Anak yang paham akan kadar emosional nya ..
Anak yang paham bagaimana cara meredam emosi nya sendiri
Anak yang berusaha tegar meski sebenarnya ia sendiri tak
mampu....
Anak yang tidak berani membentak sesalah apapun dia ...
Yang kau sebut ini seorang Gadis berusia 23th
Bukan kah aku pernah bercerita ...
Ibu .... aku tidak akan banyak berbicara
Bukan berarti aku membenci,
kalau aku membenci mungkin aku
sudah jadi sosok yang durhaka
Aku hanya diam
sebab diam sudah cukup bagiku
ketimbang aku
mengeluarkan kalimat dengan nada intonasi meninggi
dan mungkin akan terasa sesak di dadanya bila di dengar
bisa jadi meninggalkan rasa sakit sebab emosi ku yang meluap bahkan meledak....
apa salah cara ku ?
padahal aku hanya diam
cuma diam
dan hanya diam ...
bahkan hampir tidak memperdulikannya " mungkin ini yang keterlaluluan"
aku pernah berkata peranan seorang anak “ mengingatkan”
bukan “menasehati”
rasanya malu dan tidak punya sopan satun bila aku
menasehati
sakit kah bila dia aku diamkan ?
dan ingatkah ketika perbuatan itu sesakit apa kami ?
Sudah lah .......
Aku hanya memeluk hati ini lebih erat agar tidak terburai
Menguatkan suatu kenyataan kalau ini benar terjadi
Menegapkan bahu untuk siap memikul akibat dari suatu sebab
Mengulurkan tangan untuk memeluknya agar lebih kuat
Ini keluarga kita, tidak ada satu manusiapun yang mampu
memporak porandakannya
Aku tahu sekarang
Lebih banyak tangis di hati mamah dibanding di matanya
Aku tahu sekarang
Lebih banyak luka di hati mamah di banding tubuhnya
Aku percaya setiap kenaikan level manusia pasti ada suatu
rintangan
Kalau kita kuat maka kita lulus,
Sedang kalau kita roboh di setiap rintangan itu artinya kita
Lumpuh.
Allah tidak menguji umatnya di luar batas kemampuannya ...
Mamah ku terlalu kuat itu sebabnya Allah selalu mengujinya.
Well semoga Allah melimpahkan umur panjang kepada mamah
Selalu mengutkan bahunya agar kuat hinggal bonus Level
kebahagiaan
Yang tak terbatas untuk nya ... amin amin allahuma amin